SunatSemarang.com – Dalam Islam, mandi bukan sekadar rutinitas membersihkan badan, tapi juga punya adab dan tuntunan khusus yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Mandi yang dilakukan sesuai sunnah bukan hanya menyucikan diri secara fisik, tapi juga bisa menjadi amalan yang mendatangkan pahala dan keberkahan dalam hidup.
Sayangnya, banyak dari kita belum mengetahui cara mandi sunnah yang benar, mulai dari niat hingga urutan langkahnya. Memahami dan mengamalkan sunnah ini akan menyempurnakan ibadah serta membawa manfaat spiritual dan fisik.
Mari kita pelajari bersama panduan lengkap cara mandi sunnah yang bisa langsung Anda terapkan dalam keseharian.
Niat Mandi Sunnah – Langkah Awal yang Tidak Boleh Terlewat
Setiap amal tergantung pada niatnya, begitu pula dalam mandi sunnah. Niat menjadi pembeda antara mandi biasa dan mandi yang bernilai ibadah. Dalam praktiknya, niat mandi sunnah cukup dilakukan dalam hati tanpa harus dilafalkan namun tetap jelas tujuannya.
Misalnya, saat mandi junub atau mandi hari Jumat, cukup niatkan dalam hati bahwa mandi ini dilakukan untuk mengangkat hadas besar atau menjalankan sunnah Nabi ﷺ. Niat tersebut bisa berbunyi: “Saya berniat mandi untuk mengangkat hadas besar karena Allah Ta’ala.” Dengan niat yang benar, mandi kita sudah bernilai ibadah bahkan sebelum air menyentuh kulit.
Setelah menata niat dengan baik, barulah kita melanjutkan ke langkah-langkah teknis cara mandi sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Bagaimana urutannya? Lanjutkan membaca di bagian berikutnya.
Baca Juga: Cara Sunnah Qobliyah Subuh – Keutamaan serta Tata Caranya!
Langkah-Langkah Cara Sunnah Mandi Sesuai Tuntunan Rasulullah ﷺ
Mandi sunnah bukan hanya soal membersihkan tubuh, tetapi juga mengikuti jejak Rasulullah ﷺ dalam menjalani ibadah. Berikut urutan mandi sunnah yang benar sesuai tuntunan:
- Niat dalam Hati – Langkah pertama adalah berniat dalam hati untuk mandi sunnah, misalnya karena junub, masuk Islam, atau hari Jumat. Niat ini yang membedakan mandi biasa dan mandi ibadah.
- Membasuh Kedua Tangan – Setelah berniat, basuh kedua tangan hingga pergelangan tangan sebanyak tiga kali. Ini menjadi awalan penyucian fisik.
- Membersihkan Kemaluan dan Kotoran – Bersihkan bagian kemaluan dan area yang terkena najis dengan tangan kiri. Setelah itu, cuci tangan menggunakan sabun atau tanah (jika mengikuti tradisi lama).
- Berwudu Seperti Wudu untuk Salat – Lakukan wudu lengkap sebagaimana wudu untuk salat. Jika ingin menyempurnakan, tahan membasuh kaki hingga selesai mandi.
- Menyiram Air ke Kepala – Siram kepala tiga kali dengan memastikan air mengenai kulit kepala. Bagi perempuan, cukup menyiram tanpa harus membongkar kepangan rambut.
- Menyiram Seluruh Tubuh – Mulailah dari sisi kanan tubuh, lalu sisi kiri, kemudian seluruh bagian tubuh. Pastikan tidak ada bagian kulit yang tertinggal dari air, termasuk sela-sela jari, ketiak, dan lipatan tubuh.
Jenis-Jenis Mandi Sunnah dan Waktu Pelaksanaannya
Tidak semua mandi sunnah dilakukan karena hadas besar. Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa jenis mandi yang disunnahkan karena momen atau sebab tertentu. Berikut merupakan jenis-jenis mandi sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ, diantaranya adalah:
-
Mandi Sebelum Salat Jumat – Disunnahkan bagi laki-laki sebelum berangkat ke masjid untuk salat Jumat. Mandi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap hari Jumat yang istimewa.
-
Mandi pada Hari Raya – Mandi sunnah sebelum salat Idul Fitri dan Idul Adha bertujuan agar tubuh bersih dan segar saat menyambut hari kemenangan umat Islam.
-
Mandi Sebelum Ihram – Saat hendak menunaikan ibadah haji atau umrah, dianjurkan mandi sebelum mengenakan pakaian ihram sebagai bentuk penyucian diri.
-
Mandi Setelah Memandikan Jenazah – Orang yang selesai memandikan jenazah disunnahkan untuk mandi guna menjaga kebersihan dan kesucian diri.
-
Mandi Saat Masuk Islam – Seorang mualaf disunnahkan untuk mandi ketika memeluk agama Islam, sebagai simbol penyucian lahir dan batin.
Manfaat dan Keutamaan Mandi Sunnah
Melakukan mandi sunnah bukan hanya soal menjalankan anjuran agama, tapi juga membawa banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun kesehatan. Berikut beberapa keutamaan dari mandi sunnah yang mungkin belum banyak diketahui:
1. Menambah Pahala dan Mendekatkan Diri pada Sunnah Nabi ﷺ
Ketika seseorang melaksanakan mandi sunnah karena mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ, maka ia mendapatkan pahala ibadah. Ini menjadi bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Nabi.
2. Menjaga Kebersihan dan Kesegaran Tubuh
Mandi sunnah sangat dianjurkan sebelum salat Jumat atau salat Ied, karena selain ibadah, tubuh yang bersih menciptakan suasana nyaman bagi diri sendiri dan orang lain. Lingkungan yang bersih dimulai dari tubuh yang bersih.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Seseorang yang dalam keadaan suci dan segar secara fisik cenderung lebih khusyuk dalam beribadah. Tubuh yang bersih dapat memengaruhi suasana hati, sehingga lebih siap dalam menjalani salat, dzikir, atau membaca Al-Qur’an.
Kesalahpahaman Umum Seputar Mandi Sunnah
Meskipun mandi sunnah adalah amalan ringan yang bisa dilakukan siapa saja, tak jarang masih banyak kesalahpahaman yang terjadi dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa di antaranya:
- Menyamakan Mandi Sunnah dengan Mandi Biasa – Banyak orang mengira mandi sunnah sama saja seperti mandi harian. Padahal, ada niat khusus dan tata cara yang membedakan mandi sunnah dari mandi biasa. Tanpa niat dan urutan yang tepat, maka mandi tersebut hanya sebatas membersihkan badan, bukan ibadah.
- Tidak Mengetahui Waktu-Waktu Dianjurkan Mandi Sunnah – Beberapa orang hanya mandi sunnah saat hendak salat Jumat. Padahal, ada banyak waktu lain yang disunnahkan untuk mandi, seperti sebelum salat Ied, setelah junub, setelah memandikan jenazah, dan sebelum ihram.
- Melupakan Sunnah-Sunnah di Dalamnya – Tata cara mandi sunnah mencakup hal-hal seperti mencuci tangan sebelum masuk kamar mandi, berwudhu sebelum menyiram seluruh tubuh, serta mendahulukan anggota tubuh kanan. Hal-hal kecil ini sering diabaikan, padahal menjadi bagian dari sunnah yang mendatangkan pahala.
Baca Juga: Ketahui! Cara Sunat Bayi Perempuan dalam Islam
Kapan Mandi Jadi Wajib, Kapan Cukup Sunnah?
Tidak semua mandi dalam Islam bersifat wajib. Mandi wajib dilakukan setelah terjadi hadas besar seperti junub, haid, atau nifas. Tanpa mandi ini, seseorang tidak bisa melaksanakan ibadah seperti salat atau membaca Al-Qur’an.
Sementara mandi sunnah dianjurkan untuk menyempurnakan kebersihan dan meraih pahala tambahan, seperti mandi sebelum salat Jumat, sebelum salat Ied, atau sebelum ihram. Meski tidak berdosa jika ditinggalkan, mandi sunnah menunjukkan kecintaan pada kebersihan dan ketaatan pada ajaran Nabi.
Siap Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan Anak Anda?
Mandi sunnah dan perawatan pasca sunat yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan si kecil. Di Rumah Sunat Semarang, kami tidak hanya memberikan layanan sunat profesional, tapi juga memberikan edukasi lengkap tentang perawatan, termasuk cara mandi yang benar setelah sunat agar proses penyembuhan optimal.
Percayakan perawatan anak Anda pada tim dokter berpengalaman yang ramah dan penuh perhatian. Konsultasikan segala kebutuhan seputar sunat dan perawatan pasca sunat bersama kami sekarang juga!
📍 Kunjungi kami di Jl. Tlogosari Raya 1 No. 65, Semarang
📞 Hubungi: 081.6699.761 / 081.6699.149
🌐 Info lengkap: sunatsemarang.com