Tuntunan & Adab Acara Sunatan Menurut Islam

SunatSemarang.com – Dalam ajaran Islam, sunat bukan hanya soal kesehatan, tapi juga bagian dari ibadah yang dianjurkan. Sunat atau khitan dipandang sebagai bentuk penyucian diri yang sejalan dengan fitrah manusia.

Karena itu, banyak keluarga Muslim yang mengadakan acara sunatan sebagai bentuk rasa syukur atas tumbuh kembang anak sekaligus menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.

Acara sunatan menurut Islam tidak harus mewah atau meriah, melainkan cukup dilakukan dengan niat ikhlas, doa, dan sedekah. Momen ini menjadi saat penting dalam kehidupan anak laki-laki, di mana ia mulai memasuki fase tanggung jawab keagamaan secara perlahan.

Maka tak heran jika banyak orang tua ingin menjadikan momen sunatan ini sebagai pengalaman spiritual yang berkesan dan sesuai tuntunan syariat.

Dasar Hukum dan Makna Sunatan dalam Islam

Dalam Islam, sunat atau khitan memiliki dasar hukum yang kuat. Meski tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, praktik ini dianjurkan melalui banyak hadits Rasulullah SAW.

Disisi lain juga termasuk dalam fitrah manusia sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Sunat menjadi bagian dari kesucian diri yang sangat dianjurkan bagi laki-laki Muslim.

Selain aspek kesehatan dan kebersihan, khitan memiliki makna spiritual yang mendalam. Ia menjadi simbol ketaatan seorang hamba terhadap perintah agama. Hal ini juga sebagai titik awal peralihan dari masa kanak-kanak menuju tanggung jawab keislaman.

Oleh sebab itu, acara sunatan bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga momentum edukatif bagi anak dan keluarga untuk semakin dekat dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Tradisi Acara Sunatan Betawi – Antara Syariat dan Kearifan Lokal!

Tuntunan Mengadakan Acara Sunatan Menurut Islam

Mengadakan acara sunatan dalam Islam tidak hanya soal tradisi, tapi juga harus memperhatikan nilai-nilai syariat. Berikut beberapa tuntunan penting yang bisa dijadikan pedoman:

1. Niat dan Tujuan yang Lurus

Acara sunatan sebaiknya diniatkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan bukan semata-mata untuk pamer atau gengsi sosial. Niat yang benar akan menjadikan acara lebih bernilai ibadah dan jauh dari hal-hal yang bersifat riya (pamer).

2. Menghindari Pemborosan dan Kemewahan Berlebihan

Acara Sunatan Menurut Islam

Islam menganjurkan kesederhanaan dalam segala hal, termasuk saat mengadakan acara. Tidak perlu pesta besar yang menguras biaya, cukup dengan doa bersama, makan sederhana, dan memperbanyak rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang melarang pemborosan.

3. Menjaga Nilai Syariat dalam Pelaksanaan

Acara Sunatan Menurut Islam

Acara sunatan tetap harus dijalankan dalam batas-batas yang sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, tidak ada campur baur antara laki-laki dan perempuan, hiburan yang sesuai adab, serta tidak mengganggu waktu ibadah wajib seperti salat. Ini penting agar sunatan bukan hanya acara adat, tapi juga penuh keberkahan.

Adab dan Sunnah dalam Mengadakan Acara Sunatan Menurut Islam

Dalam Islam, setiap kegiatan termasuk sunatan sebaiknya dilakukan dengan menjaga adab dan mengikuti sunnah Nabi. Tujuannya agar acara bukan hanya menjadi seremonial, tetapi juga bernilai ibadah dan penuh keberkahan. Berikut beberapa adab dan sunnah yang bisa diterapkan:

  • Menghindari Israf (Berlebihan) – Islam sangat menekankan prinsip kesederhanaan. Mengadakan acara sunatan tidak boleh sampai menghambur-hamburkan harta, apalagi demi gengsi. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang boros adalah saudara-saudara setan.” Maka, penting untuk mengatur anggaran agar tidak keluar dari batas kemampuan dan tetap fokus pada esensi ibadah.
  • Menyediakan Makanan dan Sedekah – Salah satu sunnah yang dianjurkan adalah memberikan makanan kepada tamu dan kaum dhuafa. Ini merupakan bentuk sedekah yang mendatangkan keberkahan. Anda bisa membagikan nasi kotak, makanan ringan, atau bahkan santunan sederhana bagi anak yatim sebagai bagian dari acara sunatan.
  • Membaca Doa dan Shalawat – Selama berlangsungnya acara, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan shalawat. Doa agar anak yang disunat menjadi pribadi yang saleh dan sehat adalah bagian dari adab spiritual yang memperkuat makna sunatan. Shalawat juga bisa dibacakan bersama dalam bentuk pengajian singkat.
  • Menjaga Adab Pakaian dan Pergaulan – Pastikan acara tetap mematuhi aturan syariat, seperti menjaga aurat dan tidak ada campur baur antara pria dan wanita. Pilih pakaian yang sopan, hindari musik yang berlebihan, dan fokuskan acara pada nilai-nilai keislaman.
  • Mengutamakan Waktu dan Tempat yang Tepat – Pilih waktu yang tidak mengganggu ibadah wajib seperti salat. Usahakan juga tempat acara bersih dan tidak digunakan untuk hal-hal yang melanggar syariat. Dengan begitu, acara sunatan menjadi momen yang nyaman dan berkah.

Baca Juga: Inspirasi Acara Sunatan Sederhana – Berkesan, dan Penuh Makna!

Contoh Acara Sunatan Islami yang Sederhana dan Penuh Makna

Acara sunatan dalam Islam tidak harus mewah untuk menjadi berkesan. Justru dengan konsep sederhana namun sesuai syariat, acara bisa terasa lebih bermakna. Rangkaian kegiatan seperti pembacaan doa, lantunan shalawat, tausiah singkat dari ustaz setempat, serta sedekah makanan kepada tamu undangan menjadi inti dari sunatan islami yang khidmat dan penuh nilai spiritual.

Contoh rundown acara bisa dimulai dengan sambutan tuan rumah, dilanjutkan pengajian singkat, pembacaan doa untuk anak yang disunat, dan diakhiri dengan ramah tamah sambil menyantap hidangan sederhana. Fokus utamanya adalah rasa syukur dan kebersamaan dalam nuansa ibadah, bukan pada kemegahan acara.

Kesalahan Umum dalam Acara Sunatan 

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam acara sunatan, yang sebaiknya dihindari agar nilai ibadah tetap terjaga dan sesuai tuntunan Islam:

  • Mengutamakan Kemewahan daripada Makna Ibadah – Banyak orang tua terlalu fokus pada kemegahan acara, seperti dekorasi berlebihan, hiburan mahal, dan konsumsi mewah. Padahal, inti dari sunatan adalah ibadah dan bentuk ketaatan kepada Allah, bukan ajang pamer sosial.
  • Menghadirkan Hiburan yang Tidak Sesuai Syariat – Hiburan berupa musik dangdut, tarian, bahkan organ tunggal sering kali dijadikan pengisi acara. Hal ini bertentangan dengan nilai islami dan dapat mengalihkan makna sakral dari prosesi sunatan itu sendiri.
  • Melupakan Doa dan Edukasi untuk Anak – Banyak acara sunatan hanya berfokus pada seremonial, tanpa ada momen khusus untuk mendoakan anak atau memberikan edukasi agama tentang arti penting khitan dalam Islam. Padahal ini adalah momen penting untuk membangun kesadaran spiritual si anak.
  • Menjadikan Acara Sebagai Beban Finansial – Karena ingin terlihat “wah”, sebagian keluarga memaksakan biaya yang besar hingga berutang. Ini bertentangan dengan prinsip kesederhanaan dan bisa menghilangkan keberkahan acara.
  • Tidak Mengajak Anak Terlibat dalam Persiapan – Anak kadang hanya menjadi “objek” dalam acara, padahal akan lebih baik jika ia dilibatkan sejak awal. Misalnya, memberi tahu arti sunat dalam Islam dan mempersiapkan mentalnya agar tidak takut.

Berikan yang Terbaik untuk Buah Hati Anda dengan Sunat Sesuai Syariat di Rumah Sunat Semarang!

Ingin mengadakan acara sunatan yang sederhana, islami, dan tetap penuh makna? Di sunatsemarang.com, kami tidak hanya melayani sunat dengan metode modern dan aman, tapi juga memberikan panduan sesuai tuntunan syariat Islam.

Didampingi oleh tim medis profesional dan berpengalaman, proses sunat menjadi lebih nyaman, minim trauma, dan cepat sembuh. Kami juga siap membantu Anda memahami sunnah-sunnah khitan, termasuk adab dan doa yang sebaiknya dilakukan.

✅ Edukasi pasca sunat
✅ Lingkungan ramah anak dan keluarga
✅ Layanan konsultasi gratis

📍 Kunjungi kami di: Jl. Tlogosari Raya 1 No. 65, Semarang
📞 Daftar & Konsultasi: 081.6699.761 / 081.6699.149
🌐 Info lengkap: sunatsemarang.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *