Sunat Gemuk
sunat gemuk

Sunat gemuk, ada 2 kondisi yang bisa terjadi pada penis anak bertubuh gemuk : Penis berukuran normal, namun tampak kecil, karena tertutup lapisan lemak di bawah perut, dan mikro penis, atau si kecil memiliki ukuran penis di bawah rata-rata normal. Nah, dua kondisi itulah yang membuat prosedur sunat pada anak gemuk memiliki tingkat kesulitan yang lebih ketimbang sunat biasa. Dokter atau tim medis yang menangani pun kesulitan menentukan seberapa banyak kulit penis atau kulup yang akan dipotong, akibat sebagian anatomi penis yang tersembunyi.

Bila kulit kulup yang dibuang terlalu banyak, penis akan terlihat pendek saat ereksi. Sebaliknya, kalau kulit kulup diambil terlalu sedikit, justru berisiko membuat penis tertutup kulup, atau kembali ke kondisi seperti sebelum disunat. Kalau sudah begini, mau tidak mau, anak harus menjalani reparasi sunat atau disunat ulang. Dahulu, anak gemuk sering kali disarankan menjalani diet atau terapi hormon sebelum disunat.

Tetapi, seiring dengan perkembangan metode atau teknik sunat gemuk, si kecil yang gemuk tetap bisa melakukan sunat tanpa harus melalui proses diet atau terapi hormon. Teknik sunat khusus anak gemuk ini dilakukan dengan membuat sayatan, jahitan, dan simpul yang berbeda dengan teknik sunat pada umumnya. Jarum yang digunakan juga dipilih sekecil mungkin agar tidak terjadi perdarahan. Selain itu, pembiusan dan jahitannya juga dibuat lebih rapat untuk mencegah kulit kulup menutup lagi. Dengan teknik khusus ini, si kecil yang gemuk pun tak akan berisiko mengalami penis pendek atau harus reparasi sunat.