Penyakit Seks Menular, Kenali Tanda-tandanya!

SunatSemarang.com – Penyakit seks menular (PSM) atau infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi. Namun masih banyak diabaikan karena stigma dan kurangnya pengetahuan.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual baik vaginal, anal, maupun oral dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau jenis kelamin.

Dampaknya tidak hanya terbatas pada organ reproduksi, tetapi juga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh, kesuburan, bahkan kesehatan janin bagi ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu penyakit seks menular, bagaimana cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Artikel ini akan membahas secara lengkap jenis-jenis penyakit seks menular, gejalanya, hingga cara menjaga diri agar tetap aman dan sehat.

Pengertian Penyakit Seks Menular

Penyakit Seks Menular (PSM) atau dikenal juga sebagai Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah sekelompok penyakit yang ditularkan melalui aktivitas seksual, baik melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral.

Penularan terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, air mani, atau cairan vagina yang sudah terinfeksi.

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan parasit. Beberapa contoh paling umum meliputi klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, HIV, dan HPV.

Meskipun banyak orang mengira penyakit ini hanya menyerang kalangan tertentu, faktanya siapa pun yang aktif secara seksual berisiko tertular, terutama jika tidak menggunakan pengaman atau berganti-ganti pasangan seksual.

Baca Juga: Mengenal Optical Maser, Prinsip Dasar Sunat Laser Cepat & Aman

Penyebab dan Cara Penularan Penyakit Seks Menular

Penyakit seks menular dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit yang berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Contohnya, bakteri seperti Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore, virus seperti HIV dan HPV, serta parasit seperti Trichomonas vaginalis yang menyebabkan trikomoniasis.

Penularan utamanya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, baik vaginal, anal, maupun oral. Cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, atau darah yang sudah terinfeksi dapat masuk ke dalam tubuh pasangan melalui luka kecil di kulit atau selaput lendir.

Selain lewat hubungan seksual, penyakit ini juga bisa menular melalui:

  • Transfusi darah yang terkontaminasi – terutama jika darah tidak melalui proses pemeriksaan yang ketat.

  • Penggunaan jarum suntik bersama – misalnya pada pengguna narkoba atau prosedur medis yang tidak steril.

  • Penularan dari ibu ke bayi – baik selama kehamilan, proses persalinan, maupun melalui ASI.

Hubungan seksual tanpa kondom dan berganti-ganti pasangan meningkatkan risiko secara signifikan karena semakin banyak kemungkinan terpapar patogen dari berbagai individu. Oleh sebab itu, penggunaan kondom dan setia pada satu pasangan tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah penularan penyakit seks menular.

Jenis-Jenis Penyakit Seks Menular yang Umum

Penyakit seks menular memiliki banyak jenis dengan gejala dan dampak yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya dapat disembuhkan sepenuhnya, sementara yang lain hanya bisa dikontrol dengan pengobatan jangka panjang. Berikut penjelasan lengkap tentang penyakit seks menular yang paling umum terjadi:

  • Klamidia (Chlamydia trachomatis) – Merupakan salah satu infeksi menular seksual paling sering terjadi, terutama pada usia muda. Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Jika dibiarkan, infeksi ini dapat menyebabkan radang panggul, kemandulan, dan gangguan pada saluran reproduksi.

  • Gonore (Kencing Nanah) – Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, penyakit ini ditandai dengan nyeri saat buang air kecil dan keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dari penis atau vagina. Jika tidak diobati, gonore dapat menyebar ke rahim, saluran tuba, atau sendi, bahkan menyebabkan infertilitas.

  • Sifilis (Treponema pallidum) – Sifilis berkembang dalam beberapa tahap. Tahap pertama ditandai dengan luka kecil tidak nyeri (disebut chancre) di area kelamin, mulut, atau anus. Jika tidak diobati, sifilis bisa masuk ke tahap lanjut dan menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, dan organ lainnya, bahkan berakibat fatal.

  • Herpes Genital (HSV-1 dan HSV-2) – Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes Simplex Virus tipe 1 atau 2. Gejalanya berupa lepuhan kecil berisi cairan di sekitar area kelamin, yang terasa nyeri, panas, dan gatal. Herpes bersifat kambuhan karena virus tetap berada di dalam tubuh meskipun gejala sudah hilang.

  • HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus) – HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Virus ini ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yang menyebabkan berbagai penyakit oportunistik dan mengancam nyawa

Setiap Setiap jenis penyakit seks menular memiliki cara penularan dan tingkat keparahan yang berbeda. Karena itu, pemeriksaan medis secara rutin dan penggunaan pengaman seperti kondom adalah langkah penting untuk mencegah dan mendeteksi infeksi sejak dini.

Gejala Umum Penyakit Seks Menular

Penyakit seks menular (PSM) sering kali memiliki gejala yang mirip antarjenisnya, bahkan beberapa di antaranya tidak menunjukkan tanda apa pun pada awal infeksi. Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai agar penanganan bisa dilakukan sejak dini:

1. Perubahan pada area kelamin

 

Munculnya luka, lepuhan, kutil, atau bercak kemerahan di sekitar kelamin, anus, atau mulut bisa menjadi tanda infeksi menular seksual. Kadang luka tidak terasa nyeri, namun tetap menular dan berisiko menyebar ke orang lain.

2. Keluar cairan tidak normal

 

Pada pria, bisa keluar cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dari penis, sedangkan pada wanita sering muncul keputihan berbau tajam dan berwarna pekat. Kondisi ini biasanya disertai rasa perih saat buang air kecil atau berhubungan intim.

3. Rasa nyeri dan gejala umum tubuh

 

Infeksi menular seksual dapat menyebabkan nyeri di perut bagian bawah, gatal pada area genital, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini menandakan bahwa infeksi sudah menyebar dan memerlukan pemeriksaan medis segera.

Cara Diagnosis Penyakit Seks Menular

Diagnosis penyakit seks menular dilakukan melalui pemeriksaan medis dan laboratorium untuk memastikan jenis infeksi yang terjadi. Dokter biasanya akan menanyakan riwayat aktivitas seksual, gejala yang dirasakan, serta melakukan pemeriksaan fisik pada area genital. Langkah ini membantu menentukan tes lanjutan yang diperlukan, seperti tes darah, tes urine, atau pengambilan sampel cairan dari kelamin.

Beberapa infeksi seperti HIV, sifilis, dan hepatitis B dapat dideteksi melalui tes darah, sedangkan penyakit seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis memerlukan uji laboratorium dari sampel cairan atau lendir. Diagnosis yang cepat dan tepat sangat penting agar pengobatan bisa segera diberikan, mencegah penularan lebih lanjut, serta menghindari komplikasi serius di kemudian hari.

Jaga kesehatan reproduksi Anda dengan langkah yang tepat sejak dini! 🌿

Jika Anda mengalami gejala mencurigakan atau ingin melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

Untuk Anda para orang tua, pastikan anak mendapatkan edukasi dan perlindungan kesehatan sejak dini dengan memilih layanan sunat modern dan aman di SunatSemarang.com tempat sunat terpercaya dengan dokter berpengalaman, peralatan steril, dan panduan perawatan lengkap untuk mencegah infeksi dan menjaga kebersihan organ reproduksi.

📍 Alamat: Jl. Tlogosari Raya 1 No. 65, Semarang
🌐 Info lebih lengkap: www.sunatsemarang.com

Whatsapp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *