SunatSemarang.com – Setelah pencabutan gigi, sebagian orang mengalami rasa nyeri yang tak kunjung hilang meski sudah beberapa hari berlalu.
Kondisi ini bisa menjadi tanda terjadinya dry socket atau alveolar osteitis, yaitu komplikasi pasca pencabutan gigi ketika bekuan darah di area luka hilang atau gagal terbentuk sempurna. Padahal, bekuan darah ini berfungsi melindungi tulang dan saraf dari paparan udara, makanan, serta bakteri.
Tanpa perlindungan tersebut, rasa nyeri yang muncul bisa sangat tajam dan menjalar hingga ke telinga atau kepala. Oleh karena itu, penanganan dry socket yang tepat dan cepat sangat penting agar proses penyembuhan berjalan optimal.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang penyebab, gejala, serta cara penanganan dry socket baik oleh dokter gigi maupun perawatan mandiri di rumah.
Pengertian Dry Socket
Dry socket atau dalam istilah medis disebut alveolar osteitis adalah kondisi ketika bekuan darah yang seharusnya terbentuk di lubang bekas gigi yang dicabut hilang, terlepas, atau tidak terbentuk dengan sempurna.
Padahal, bekuan darah tersebut berfungsi sebagai pelindung alami bagi tulang dan saraf yang terbuka setelah pencabutan gigi.
Ketika bekuan darah ini tidak ada, tulang rahang dan jaringan di sekitarnya akan terpapar langsung oleh udara, makanan, serta bakteri di dalam mulut. Akibatnya, penderita akan merasakan nyeri hebat yang muncul beberapa hari setelah pencabutan gigi, biasanya disertai bau mulut tidak sedap.
Kondisi ini termasuk komplikasi yang cukup umum terjadi setelah pencabutan gigi, terutama pada gigi geraham bawah, dan membutuhkan penanganan medis agar tidak menimbulkan infeksi lanjutan.
Baca Juga: Baca Juga: Mengenal Optical Maser, Prinsip Dasar Sunat Laser Cepat & Aman
Penyebab Terjadinya Dry Socket
Dry socket tidak terjadi begitu saja, melainkan akibat terganggunya proses pembentukan atau kestabilan bekuan darah pada area bekas pencabutan gigi. Berikut beberapa penyebab utama yang sering memicu terjadinya kondisi ini:
-
Merokok setelah pencabutan gigi – Nikotin dan bahan kimia dalam rokok dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga aliran darah ke area luka berkurang. Selain itu, hisapan saat merokok bisa menghisap keluar bekuan darah yang baru terbentuk.
-
Berkumur atau meludah terlalu keras – Setelah cabut gigi, berkumur kuat atau meludah berulang kali bisa membuat tekanan di dalam mulut meningkat, sehingga bekuan darah terlepas dari lubang gigi.
-
Minum dengan sedotan (straw) – Gerakan mengisap melalui sedotan menimbulkan efek hisap yang sama seperti saat merokok, yang dapat mengganggu kestabilan bekuan darah.
-
Kurangnya kebersihan mulut – Sisa makanan dan bakteri di sekitar luka bisa menyebabkan infeksi, membuat bekuan darah larut, dan akhirnya memicu dry socket.
-
Trauma saat pencabutan atau pasca pencabutan – Pencabutan gigi yang sulit atau manipulasi berlebihan pada jaringan gusi dapat merusak dinding tulang alveolar dan menghambat proses pembekuan darah.
-
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal (pada wanita) – Hormon estrogen yang tinggi dapat mempercepat pelarutan bekuan darah, sehingga wanita yang menggunakan pil KB memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena dry socket.
Dengan memahami berbagai penyebab di atas, pasien bisa lebih berhati-hati dan mengikuti anjuran dokter gigi untuk mencegah terjadinya dry socket setelah pencabutan gigi.
Gejala Dry Socket yang Perlu Diwaspadai
Dry socket biasanya tidak langsung muncul setelah gigi dicabut. Gejalanya baru terasa 2–3 hari pasca pencabutan, ketika seharusnya luka mulai membaik tetapi justru menimbulkan nyeri yang semakin parah. Mengenali tanda-tanda berikut penting agar kamu bisa segera mencari penanganan yang tepat sebelum kondisi memburuk:
1. Nyeri hebat di area bekas pencabutan gigi
Rasa sakit pada dry socket jauh lebih intens dibandingkan nyeri normal setelah cabut gigi. Nyeri terasa berdenyut dan menjalar hingga ke rahang, telinga, atau sisi kepala. Biasanya, obat pereda nyeri biasa tidak terlalu efektif mengatasinya.
2. Bau mulut tidak sedap dan rasa tidak enak di mulut
Karena luka terbuka dan tulang terpapar udara serta bakteri, muncul aroma tidak sedap dari area bekas pencabutan. Selain bau, penderita juga sering merasakan rasa pahit atau busuk di mulut akibat infeksi ringan di sekitar luka.
3. Lubang bekas gigi terlihat kosong tanpa bekuan darah
Secara visual, area bekas pencabutan tampak seperti lubang kosong berwarna putih keabu-abuan itu adalah permukaan tulang yang terekspos. Tidak terlihat bekuan darah yang biasanya menutupi luka, menandakan bahwa proses penyembuhan alami telah terganggu.
Penanganan Dry Socket oleh Dokter Gigi
Penanganan dry socket harus dilakukan oleh dokter gigi karena melibatkan pembersihan dan perawatan area luka secara hati-hati. Dokter akan terlebih dahulu membersihkan lubang bekas pencabutan gigi untuk menghilangkan sisa makanan dan jaringan mati yang bisa memicu infeksi.
Setelah itu, area luka biasanya diberi obat antiseptik atau dressing medis khusus berupa kasa yang mengandung bahan pereda nyeri untuk menenangkan jaringan serta melindungi tulang yang terbuka.
Selain perawatan langsung, dokter juga dapat memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik sesuai kondisi pasien. Pasien mungkin diminta untuk kontrol ulang setiap beberapa hari agar dressing dapat diganti sampai luka menunjukkan tanda-tanda penyembuhan.
Dengan penanganan yang tepat dan kebersihan mulut yang terjaga, dry socket biasanya bisa membaik dalam waktu 7–10 hari.
Cara Mencegah Dry Socket Setelah Cabut Gigi
Mencegah dry socket jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Setelah pencabutan gigi, penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menjaga area luka agar bekuan darah tetap stabil. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
-
Hindari merokok minimal 48 jam setelah pencabutan – Asap dan hisapan rokok dapat mengganggu proses pembekuan darah dan membuat bekuan mudah terlepas. Nikotin juga memperlambat penyembuhan jaringan di sekitar gusi.
-
Jangan berkumur atau meludah terlalu kuat – Setelah cabut gigi, tekanan dari berkumur keras dapat menggeser bekuan darah yang baru terbentuk. Gunakan air garam hangat untuk berkumur secara perlahan setelah 24 jam pertama.
-
Hindari minum menggunakan sedotan – Gerakan mengisap sedotan dapat menimbulkan tekanan negatif di dalam mulut, menyebabkan bekuan darah terangkat dari lubang gigi dan memicu dry socket.
-
Jaga kebersihan mulut dengan hati-hati – Sikat gigi secara lembut di area sekitar luka agar tidak mengenai bekas pencabutan. Hindari penggunaan obat kumur alkoholik selama masa awal penyembuhan karena bisa mengiritasi jaringan.
-
Konsumsi makanan lembut dan bergizi – Pilih makanan seperti bubur, sup, telur rebus, atau yogurt yang tidak memerlukan banyak kunyahan. Makanan bergizi membantu mempercepat regenerasi jaringan dan mencegah infeksi.
Sedang mencari tempat sunat yang aman, modern, dan minim risiko komplikasi?
Kunjungi SunatSemarang.com layanan sunat profesional dengan dokter berpengalaman dan teknologi modern yang memastikan proses penyembuhan cepat serta nyaman.
Dapatkan juga panduan lengkap perawatan pasca sunat, termasuk tips menjaga kebersihan luka dan rekomendasi makanan bergizi agar pemulihan berjalan optimal.
Sunat cepat sembuh, anak kembali aktif dengan percaya diri hanya di SunatSemarang.com!
📍 Alamat: Jl. Tlogosari Raya 1 No. 65, Semarang
🌐 Info lebih lengkap: www.sunatsemarang.com