SunatSemarang.com – Sunat merupakan tradisi sekaligus anjuran agama yang telah dilakukan sejak lama, baik dengan metode sederhana maupun teknik medis modern.
Salah satu cara yang cukup populer di masa lalu adalah sunat pakai gunting. Metode ini tradisional, yang mana dianggap praktis dan mudah dilakukan. Hingga kini, sebagian masyarakat masih penasaran atau bahkan bertanya-tanya apakah cara ini masih relevan di zaman modern.
Di era 2025, ketika teknologi medis semakin canggih dengan hadirnya metode laser, stapler, hingga tanpa jahitan, membahas kembali cara sunat pakai gunting menjadi menarik.
Artikel ini akan mengulas sejarah, prosedur umum, risiko, serta perbandingannya dengan metode modern. Agar pembaca bisa memahami dengan jelas dan bijak dalam memilih cara sunat yang aman.
Sejarah Sunat Pakai Gunting
Sebelum adanya teknologi medis modern, sunat biasanya dilakukan dengan cara-cara sederhana menggunakan alat yang mudah ditemukan, salah satunya adalah gunting. Metode ini populer di banyak daerah karena dianggap praktis, murah, dan bisa dilakukan oleh tenaga tradisional.
Pada masa itu, sunat pakai gunting dilakukan dengan prinsip dasar pemotongan kulup secara manual. Alat yang dipakai biasanya berupa gunting logam yang disterilkan dengan cara tradisional, seperti direbus dalam air mendidih atau dibakar di atas api. Setelah itu, luka biasanya dijahit atau dibalut dengan kain dan obat sederhana untuk menghentikan perdarahan.
Meskipun memiliki risiko lebih tinggi, metode ini tetap bertahan karena minimnya akses ke layanan kesehatan modern di masa lalu. Namun seiring perkembangan dunia medis, cara sunat pakai gunting mulai ditinggalkan. Digantikan dengan metode yang lebih higienis, cepat, dan minim rasa sakit.
Baca Juga: Cara Kencing Setelah Sunat yang Nyaman & Aman di 2025
Cara Sunat Pakai Gunting (Secara Tradisional)
Di masa lalu, sunat pakai gunting dilakukan dengan prosedur sederhana oleh tukang sunat atau tenaga medis tradisional. Proses ini biasanya dilakukan di rumah pasien dengan persiapan seadanya. Berikut gambaran umum caranya:
-
Proses umum pelaksanaan – Pasien diminta berbaring, lalu area sekitar alat vital dibersihkan seadanya. Kulup kemudian ditarik dan dipotong menggunakan gunting logam. Luka yang terbuka biasanya ditutup dengan balutan kain atau dijahit sederhana agar perdarahan berhenti.
-
Alat yang digunakan – Alat utama adalah gunting logam yang biasanya disterilkan secara sederhana, misalnya dengan air panas atau api. Selain itu, digunakan benang untuk jahitan, kapas, antiseptik tradisional (seperti alkohol sederhana atau ramuan herbal), serta kain untuk membalut luka.
-
Alasan dulu dianggap efektif – Pada masanya, metode ini dianggap cepat, praktis, dan terjangkau. Karena keterbatasan fasilitas medis modern, banyak orang percaya sunat dengan gunting cukup aman selama dilakukan oleh tukang sunat berpengalaman. Selain itu, metode ini dapat dilakukan di lingkungan rumah tanpa perlu pergi ke klinik.
Kini, metode tradisional ini sudah jarang digunakan karena risiko komplikasi lebih besar, terutama jika alat tidak benar-benar steril.
Risiko Sunat Pakai Gunting
Meskipun dulu dianggap praktis, metode sunat dengan gunting memiliki sejumlah risiko yang cukup besar bila dibandingkan dengan teknik modern. Berikut beberapa di antaranya:
-
Risiko pendarahan lebih besar – Pemotongan manual dengan gunting sering kali membuat luka lebih sulit dikendalikan. Tanpa teknik medis yang tepat, pasien bisa mengalami pendarahan berlebih, terutama pada anak-anak.
-
Potensi infeksi bila alat tidak steril – Alat yang tidak melalui proses sterilisasi medis bisa membawa bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi serius. Inilah salah satu kelemahan utama metode tradisional.
-
Luka lebih lama sembuh – Karena teknik pemotongan tidak sepresisi metode modern, luka biasanya membutuhkan waktu lebih panjang untuk kering dan pulih sepenuhnya. Akibatnya, pasien juga merasa tidak nyaman lebih lama.
-
Faktor psikologis: rasa sakit dan trauma pasien – Sunat dengan gunting jarang melibatkan anestesi memadai, sehingga pasien sering mengalami rasa sakit yang kuat. Hal ini dapat menimbulkan trauma, terutama pada anak-anak.
Dengan berbagai risiko tersebut, tak heran jika metode gunting kini semakin ditinggalkan dan digantikan oleh cara-cara modern yang lebih aman dan minim komplikasi.
Perbandingan dengan Metode Sunat Modern (2025)
Seiring perkembangan teknologi medis, sunat kini tidak lagi hanya sebatas prosedur tradisional dengan alat sederhana. Tahun 2025 menghadirkan berbagai metode modern yang lebih cepat, higienis, dan minim risiko. Dibandingkan dengan sunat pakai gunting, metode modern jelas memiliki sejumlah keunggulan. Berikut perbedaannya:
1. Keamanan dan presisi lebih terjamin
Metode modern seperti stapler dan laser dirancang dengan teknologi presisi tinggi, sehingga risiko pendarahan atau luka yang tidak rapi jauh lebih kecil. Sementara metode gunting manual sering kali tidak konsisten hasilnya dan lebih berisiko menimbulkan komplikasi.
2. Higienitas lebih terjaga
Proses sunat modern dilakukan di klinik dengan standar sterilisasi medis. Alat sekali pakai atau mesin khusus dipakai untuk menghindari infeksi. Berbeda dengan gunting tradisional yang sering kali hanya direbus atau dibakar, sehingga tidak sepenuhnya aman dari bakteri.
3. Kenyamanan pasien lebih optimal
Metode terbaru biasanya menggunakan anestesi lokal yang efektif, bahkan ada yang tanpa suntik. Prosesnya singkat, luka cepat pulih, dan pasien bisa kembali beraktivitas lebih cepat. Sedangkan dengan gunting, pasien harus menanggung rasa sakit lebih besar dan pemulihan lebih lama.
Baca Juga: Sunat Tidak Sempurna? Inilah Cara Ulang Sunat yang Tepat
Mengapa Banyak yang Beralih ke Metode Modern
Banyak orang kini memilih metode modern karena faktor keamanan. Dengan teknologi stapler, laser, atau tanpa jahitan, risiko pendarahan dan infeksi jauh lebih kecil dibandingkan cara tradisional dengan gunting. Hal ini membuat orang tua lebih tenang saat menyunatkan anaknya.
Selain itu, waktu pemulihan juga menjadi alasan utama. Metode modern memungkinkan pasien kembali beraktivitas dalam waktu singkat, bahkan hanya beberapa hari. Luka yang lebih rapi dan minim rasa sakit membuat pasien merasa lebih nyaman selama masa penyembuhan.
Tak kalah penting, faktor estetika dan kenyamanan psikologis juga berperan besar. Hasil sunat lebih rapi, minim bekas, dan pengalaman pasien lebih positif karena tidak menimbulkan trauma berlebih. Inilah sebabnya masyarakat kini cenderung meninggalkan cara sunat pakai gunting dan beralih ke metode medis modern.
Tips Sunat yang Aman dan Nyaman
Agar proses sunat berjalan lancar dan minim risiko, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum maupun sesudah tindakan. Berikut tips yang bisa diterapkan:
-
Pilih metode yang sesuai – Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan metode sunat (stapler, laser, atau klamp) sesuai kondisi pasien.
-
Utamakan tenaga medis profesional – Hindari sunat pada orang tanpa kompetensi medis karena bisa meningkatkan risiko komplikasi.
-
Pastikan alat benar-benar steril – Sterilisasi alat menjadi kunci utama untuk mencegah infeksi.
-
Persiapkan mental pasien – Khususnya anak-anak, perlu pendekatan yang lembut dan menenangkan agar tidak trauma.
Pilih Sunat yang Aman dan Nyaman di Era Modern
Metode sunat pakai gunting memang punya nilai sejarah, tetapi di era modern, keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama. Jangan biarkan anak atau keluarga Anda merasakan risiko infeksi, pendarahan, atau rasa sakit yang bisa dihindari dengan teknologi medis terkini.
Di SunatSemarang.com, kami menghadirkan layanan sunat modern dengan tenaga profesional, peralatan higienis, dan pendampingan penuh hingga proses penyembuhan. Saatnya beralih dari metode tradisional ke teknik medis yang lebih cepat, minim trauma, dan hasil lebih rapi. Konsultasikan sekarang juga dan wujudkan pengalaman sunat yang aman serta nyaman untuk buah hati maupun keluarga Anda.